Rabu, 14 April 2010

ESTERIFIKASI PATCHOULI ALKOHOL HASIL ISOLASI DARI MINYAK DAUN NILAM (PATCHOULI OIL)

ESTERIFIKASI PATCHOULI ALKOHOL HASIL
ISOLASI DARI MINYAK DAUN NILAM
(PATCHOULI OIL)
RUMONDANG BULAN
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
BABI
PENDAHULUAN
I. PENGANTAR
1.1 Latar Belakang.
Minyak atsiri yang disebut juga minyak eteris atau minyak terbang banyak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi di bidang minyak atsiri maka usaha penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Minyak atsiri tersebut digunakan sebagai bahan pengharum atau pewangi pada makanan, sabun, pasta gigi, wangi-wangian dan obat-obatan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sebagian besar minyak atsiri diambil dari berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri.
Nilam (Pooostemon cablin BENTH ) merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat menghasilkan, minyak atsiri dan sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu sebagai pengharum pakaian. Di setiap daerah, nilai mempunyai nama berbeda-beda, di Purwokerto disebut dengan "dilem wangi", di Tapanuli Selatan disebut "singgolom", sedangkan untuk nilam yang berbunga di Jawa sering disebut "dilem kembang" dan di Aceh dikenal dengan nama "nilam bukit" (Poqostemon hevneanus BENTH). Nilam selain dapat dijual dalam bentuk daun kering juga dapat berupa minyak.
Di pasar perdagangan Internasional, nilam diperdagangkan dalam bentuk minyak dan dikenal dengan nama "patchouli oil". Di antara berbagai jenis minyak atsiri yang ada di Indonesia minyak nilamlah yang jadi primadona. Setiap tahun lebih dari 45% devisa negara yang dihasilkan oleh minyak atsiri berasal dari minyak nilam (Trubus,1989).
Untuk produk minyak nilam, Indonesia memegang peranan yang cukup besar, sekitar 90 % kebutuhan minyak nilam dunia berasal dari Indonesia (BPEN, 1983). Salah satu sifat minyak, nilam yang khas adalah daya fiksasinya yang cukup tinggi. Dengan adanya sifat ini, maka penggantian pemakaian minyak nilam dengan produk sintetis kurang memungkinkan (Rusli, 1988). Seperti minyak atsiri yang lainnya minyak nilam mengandung lebih dari satu senyawa. Untuk mengetahui senyawa yang terdapat dalam minyak nilam dilakukan dengan mengisolasi dan mengidentifikasi komponen penyusun minyak nilam. Minyak nilam merupakan minyak atsiri yang mengandung patchouli alkohol dan merupakan penyusun utama dari pada minyak nilam. Kadar patchouli alkohol dalam minyak nilam ± 50 - 60 % (Walker, 1968).
Senyawa alkohol merupakan senyawa yang dapat dipakai sebagai bahan dasar pembuatan senyawa lain melalui beberapa reaksi, seperti reaksi esterifikasi dan reaksi eliminasi.1.2. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas penelitian ini bertujuan :
Isolasi minyak nilam dari daun nilam.
Isolasi dan identifikasi komponen utama minyak nilam yaitu senyawa patchouli alkohol.
Mengubah patchouli alkohol menjadi senyawa turunannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Minyak atsiri
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak terpentin dari pohon pinus (Ketaren,1985). Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau dapat dibuat secara sintesis.
Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) serta beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur unsur nitrogen (N) dan belerang (5). Umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri terdiri dari campuran hidrokarbon dan turunannya yang mengandung oksigen yang disebut dengan terpen atau terpenoid. Terpen merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan satuan terkecil dalam molekulnya disebut isopren (CsHa). Senyawa terpen mempunyai rangka karbon yang terdiri dari 2 atau lebih satuan isopren. Klassifikasi dari terpen didasarkan atas jumlah satuan isopren yang terdapat dalam molekulnya yaitu : monoterpen, seskuiterpen, diterpen, triterpen, tetraterpen dan politerpen yang masing-masing terdiri dari 2,3.4. 6. 8 dan n satuan isopren (Finar, 1959).
Rantai molekul terpen dalam minyak atsiri merupakan rantai terbuka (terpen alifatis) dan rantai melingkar (terpen siklis).II.1.2 Minyak nilam
Minyak nilam yang diperoleh dengan cara destilasi air dan uap daun nilam dan dalam perdagangan disebut patchouli oil. Kata patchouli berasal dari kata "pacholi" yaitu nama sejenis tanaman yang banyak terdapat di tanah Hindustan. Pada mulanya tanaman nilam dipakai sebagai pewangi selendang oleh orang India, karena baunya yang khas (Guenther, 1949). Standar mutu minyak nilam belum seragam untuk seluruh dunia, karena setiap negara penghasil dan pengimpor menentukan standar mutu minyak nilam sendiri, misalnya standar mutu minyak nilam dari Indonesia (SII-0069.75).
Standar mutu minyak nilam
Karakteristik
Syarat
BJ 25
25
Indeks bias 25°C (nD25) dengan
Putaran optik (fD25) dengan
tabung 1 dm
Bilangan asam
Kelarutan dalam alkohol 95 %
0,950 – 0983
1,506 – 1,520
-47 s.d. –66
maksimum 3,0
larut (jernih) dalam perbandingan 1 s.d. 10 bagian isi
Minyak nilam terdiri dari campuran persenyawaan terpen dengan alkohol-alkohol. aldehid dan ester-ester yang memberikan bau khas misalnya patchouli alkohol.
Patchouli alkohol merupakan senyawa yang menentukan bau minyak nilam (Albert, 1980) dan merupakan komponen yang terbesar (Trifilieff, 1980). Menurut Trifilieff yang memberikan bau pada minyak nilam adalah norpatchoulenol yang terdapat dalam jumlah sedikit.
Menurut penelitian Hernani dan Budi Tangendjaja (1988) bahwa komponen-komponen penyusun minyak nilam adalah benzaldehid, karyofilen, ∝-patchoulena, bulnesen dan patchouli alkohol.
Patchouli alkohol merupakan seskuiterpen alkohol dapat diisolasi dari minyak nilam. Tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain, mempunyai titik didih 140oC pada tekanan 8 m Hg. Kristal yang terbentuk mempunyai titik lebur 56oC. Patchouli alkohol disebut juga patchouli camphor atau oktahidro-4,8a,9,9-tetrametil-1,6-metanonaftalen, mempunyai berat molekul 222,36 dengan rumus molekul C12H26O.
Struktur patchouli alkohol menurut W.Treibs (1949) adalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar